Baru-baru ini saya menonton sebuah
tayangan di saluran berbayar (cabel television) tentang pertanian di
sebuah desa di negara Spanyol. Banyak sekali informasi yang didapat.
Tetapi setelah itu pikiran saya melayang-layang seandainya saja
Indonesia mempunyai televisi khusus pertanian maka banyak sekali
informasi yang bermanfaat diperoleh oleh para petani, mahasiswa,
pemerhati pertanian dan lain-lain. Dengan adanya Stasiun Televisi Khusus
Pertanian makin menguatkan posisi bangsa Indonesia sebagai negara
agraris. Memang sudah banyak media baik cetak maupun elektronik yang
mengupas tentang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan tapi
masih belum cukup karena masih ada keterbatasan penyampaian informasi ke
petani/nelayan. Sudah saatnya pemerintah, pengusaha atau apa namanya
peduli dan berani menginvestasikan uangnya untuk membuat stasiun
televisi pertanian ini.
Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia
untuk merasa malu melihat kondisi dan potensi pertanian, perikanan serta
perkebunan Indonesia yang semakin terpuruk. Banyaknya komoditi
pertanian dari luar Indonesia terutama India, Cina, Thailand, Eropa,
Australia dan Amerika dengan harga murah dan berkualitas makin merajai
dan mempersempit peluang produk pertanian dalam negeri untuk bisa
menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Sebuah keironian yang
seharusnya tidak perlu terjadi kalau pemerintah punya keinginan yang
kuat untuk mengembangkan dan fokus menggarap potensi pertanian untuk
menjadi skala prioritas utama dalam perencanaan pembangunannya.
Selama ini kelemahan bangsa Indonesia
adalah menggarap data base yang akurat, valid dan sahih sehingga
orang-orang yang bergerak di dunia pertanian seringkali kesulitan
memperoleh informasi yang jelas antara produksi dan kebutuhan
hasil-hasil pertanian/perikanan/perkebunan. Semuanya berjalan
meraba-raba. Ada informasi kalau di daerah A punya banyak cengkeh tapi
berapa banyak jumlahnya. Apakah bisa memenuhi kebutuhan untuk dalam
negeri atau luar negeri tiap bulannya ? Inipun terjadi juga di dunia
perikanan.
Sebagai cucu dari seorang petani dan
yakin sebagian besar kakek-kakek para pembaca juga seorang petani maka
sudah sewajarnya memikirkan bagaimana caranya agar informasi yang akurat
dan lengkap bisa diperoleh oleh parapetani di seluruh Indonesia.
Seperti kita ketahui bersama, lebih dari setengah rakyat Indonesia
masih tergantung kepada sektor pertanian dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut data BPS, jumlah petani mencapai 44 persen dari total angkatan
kerja di Indonesia, atau sekitar 46,7 juta jiwa. Lebih dari separuhnya
merupakan petani gurem dan buruh tani dengan kepemilikan lahan dibawah
0,5 hektar atau mencapai 38 juta keluarga tani.
Sudah saatnya ada lembaga baik pemerintah
atau swasta menggarap informasi tentang pertanian ini dengan membuat
stasiun televisi khusus pertanian. Memang banyak yang mengatakan kalau
berita pertanian terkendala masalah rating alias kurang menguntungkan.
Tetapi nanti dulu, menurut saya kalau acaranya digarap dengan baik, apik
dan menarik maka stasiun televisi khusus pertanian mempunyai banyak
pemirsanya. Contoh yang paling mudah dilihat adalah betapa bagusnya
penggarapan tayangan di National Geographic TV, Discovery Channel, Agro TV
(Spanyol), TV Agro (Equador) dan Televisi Pertanian Israel (saya kurang
hafal namanya). Contoh yang lain adalah mulai banyaknya orang kota
berkunjung ke tempat-tempat outbound yang menyajikan kegiatan pertanian
bagi anak-anak sekolah. Misalnya Taman Mekar Sari. Jadi ada potensi dan
peluang bisnis di dunia pertelevisian negeri ini.
Pada jaman orde baru, pemerintah telah
berhasil menyelenggarakan klompencapir (kelompok pendengar, pembaca, dan
pirsawan). Para petani dibuat beberapa kelompok untuk kuis atau cerdas
cermat. Betapa dulu para petani kita demikian pintar, bisa menjawab
beberapa macam jenis pupuk dan cara-cara bercocok tanam. Para mahasiswa
pertanian dan sarjana pertanian tidak enggan turun ke desa-desa. Ada
acara potong padi dan dialog. Lucu dan informatif. Sudah saatnya para
pengusaha pertelevisian nasional mempunyai tanggung jawab sosial dan
moral untuk memberikan tayangan yang bermanfaat dengan mendirikan
stasiun televisi khusus pertanian. Yakinlah akan banyak sekali manfaat
dan keuntungan yang diperoleh.
Apakah ini sekedar angan-angan ? Saya
hanya bisa berdoa dan membayangkan kalau suatu saat saya bisa mendirikan
stasiun televisi pertanian. Amin.
Copas : http://ruddabby.wordpress.com/2010/07/03/stasiun-televisi-pertanian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar