ANALISIS PENDAPATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA TANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum.L) DI KABUPATEN NGANJUK
Source: OAI
ABSTRACT
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang yang sangat
penting dari pembangunan ekonomi di Indonesia. Komoditas hortikultura
telah mendapatkan perhatian di samping tanaman pangan. Bawang merah
merupakan salah satu komoditas hortikultura terutama untuk daerah
dataran rendah yang secara nasional diprioritaskan pengembangannya.
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi
Jawa Timur yang mempunyai komoditas andalan yaitu bawang merah. Melihat
laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, kebutuhan pasar yang
meningkat dan harga jual yang tinggi merupakan faktor yang dapat
merangsang petani untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah baik
dari segi kuantitas maupun kualitas dan untuk meningkatkan pendapatan
petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur biaya,
pendapatan dan efisiensi usahatani bawang merah (Allium ascalonicum. L)
dan untuk mengetahui perkembangan usahatani bawang merah (Allium
ascalonicum. L) di Kabupaten Nganjuk. Penentuan tempat penelitian
dilakukan dengan cara sengaja (purposive) yaitu bertempat di Desa
Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Pengambilan sampel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Simple Random
Sampling (Acak Sederhana) dengan responden adalah petani bawang merah.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 40 responden
dari total populasinya sebanyak 200 responden. Pengambilan data
dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan melakukan wawancara langsung
dengan petani, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan sumber data yang
ada diperoleh data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan
adalah: (1) analisis usahatani untuk menganalisis struktur biaya,
penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani bawang merah (2) Analisis
Trend untuk mengetahui perkembangan usahatani bawang merah dalam
rentang waktu 12 tahun (1993-2004) di Kabupaten Nganjuk. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya yang dikeluarkan untuk usahatani
bawang merah sebesar Rp 33.181.751,75 per hektar; Penerimaan yang
diterima oleh petani dari hasil usahatani bawang merah sebesar Rp
45.865.000,00 per hektar; Pendapatan per hektar yang diperoleh petani
dari usahatani bawang merah sebesar Rp 12.683.248,75. Nilai efisiensi
(R/C Ratio) dari usahatani bawang merah sebesar 1,38. Usahatani bawang
merah di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk menguntungkan
dan layak untuk dikembangkan lebih besar lagi (2) Usahatani bawang
merah di Kabupaten Nganjuk mulai di usahakan sejak tahun 90-an. Trend
luas lahan, produksi, produktivitas dan harga bawang merah perkembangan
usahatani bawang merah cenderung mengalami peningkatan sehingga
Kabupaten Nganjuk dijadikan sebagai salah satu penghasil bawang merah di
Jawa Timur.
Sumber :
http://www.researchgate.net/publication/50432210_ANALISIS_PENDAPATAN_DAN_PERKEMBANGAN_USAHA_TANI_BAWANG_MERAH
_%28Allium_ascalonicum.L%29_DI_KABUPATEN_NGANJUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar