RANTAU - Kelompok Tani Tampunang di Desa Sabah
Kecamatan Bungur melakukan panen tomat perdana dan tanam bawang merah di
lahan mereka belum lama tadi.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tapin, H Yusriansyah, Kabid Bina Produksi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tapin Wagimin. Juga dihadiri kelompok tani yang ada di Tapin, kelompok tani dari Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Banjar. Terlihat hadir perwakilan perusahaan produsen bibit unggul PT East West Seed Indonesia yang siap mendukung kelompok tani di daerah ini untuk mengembangkan tanaman hortikultura kedepannya di Tapin.
Kegiatan panen raya perdana tanaman tomat tersebut dirangkai dengan diskusi yang bersifat edukasi antara kelompok tani, petani, dengan tim ahli di bidang pertanian hortikultura dari produsen benih cap Panah Merah. Sekaligus melakukan temu lapang dengan petani di sentra penanaman tomat di Tampunang Desa Sabah.
Perwakilan dari Panah Merah menampilkan 3 varietas tomat tahan virus sekaligus. Petani diajak langsung untuk melihat tanaman tomat di lahan pada beberapa fase pertumbuhan, sehingga diharapkan dapat menimba dan menerapkan ilmu budidaya yang didapatnya untuk kemajuan petani di daerah asalnya.
Kepala Bagian Bina Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tapin, Wagimin mengatakan, pangan padi beras A sudah surplus. Namun untuk hortikultura khususnya sayuran masih perlu untuk menggerakan potensi-potensi lahan dan juga menggerakan kelembagaan petani, terutama didaerah tertentu di Tapin yang berpotensi untuk dikembangkan tanaman sayuran.
"Di Tapin dinilai masih kekurang tanaman hortikultura seperti sayuran, karena petani di Tapin yang berusaha menanam jenis sayuran masih tergolong kecil sekali. Sebenarnya itu peluang agribisnis dan peluang usaha bagi petani-petani kita khususnya yang menanam sayuran," ujar Wagimin.
Di Tapin tidak hanya tanaman padi, jagung, dan kedelai namun tanaman sayuran harus diperhatikan. Dan tahun ini tanaman sayuran kita kembangkan dengan sungguh-sungguh seperti di Desa Kakaran sudah dikembangkan diatas lahan seluas 10 hektare, dan juga di Tampunang Desa Sabah dikembangkan berbagai macam jenis tanaman sayuran.
“Petani akan terus kita kembangkan, kita bimbing, kita kawal untuk memproduksi sayuran agar keperluan di Tapin tercukupi, karena usaha tani hortikultura jenis sayuran sangat menjanjikan dan sangat menguntungkan bagi petani kita. Apalagi umur tanaman sayuran itu sekitar dua bulan saja sudah bisa produksi, dan dibutuhkan kecangkalan para petani itu sendiri," ujar Wagimin.
Wagimin juga mendunung petani untuk menanam varietas yang sudah tahan terhadap gemini virus dan berproduksi tinggi, karena sejalan dengan program pertanian organik dari pemerintah.
Dikatakan Wagimin, terobosan yang dilakukan oleh Panah Merah dari hasil penelitian dan pengembangan dari sudah mendapatkan varietas-varietas tomat. Seperti jenis tomat yang ditanam di Tampunang adalah Tantyna F1 yang tahan terhadap Gemini virus, tahan layu bakteri, dan toleran terhadap iklim panas. Betafila F1 yang juga tahan virus, berbuah besar dan lebat. Varietas tahan virus ini sudah diproduksi dan secara komersial sudah disebarkan kepada petani di seluruh Indonesia.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Hortikultura Tapin, H Yusriansyah mengaku terkesan dengan acara panen tomat kemarin. "Kalau yang saya hadirikan biasanya panen padi, nah yang ini beda, panen tomat dengan buah yang matang, sehat, dan banyak lagi," ujar Yusriansyah.
Dikatakan Yusriansah, hal ini sesuai dengan visi dan misi pak Bupati Tapin."Kabupaten Tapin memang sudah surplus beras, namun untuk jenis tanaman hortikultura, kita masih tertinggal jauh. Dan pada panen tomat kemarin, jenis tanaman hortikultura ini lebih menjanjikan kedepannya dan sangat potensial dikembangkan di Tapin," ujar Yusriansah.
Terutama disaat musim-musim tidak memungkinkan menanam padi, dan saat itu lahannya bisa ditanami dengan berbagai jenis tanaman hortikultura seperti bawang, melon, tomat, kedelai. “Karena jenis tanaman hortikultura ini pada musim-musim tertentu akan langka, dan harganya juga akan melonjak.(nti/ij/ran)
Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tapin, H Yusriansyah, Kabid Bina Produksi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tapin Wagimin. Juga dihadiri kelompok tani yang ada di Tapin, kelompok tani dari Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Banjar. Terlihat hadir perwakilan perusahaan produsen bibit unggul PT East West Seed Indonesia yang siap mendukung kelompok tani di daerah ini untuk mengembangkan tanaman hortikultura kedepannya di Tapin.
Kegiatan panen raya perdana tanaman tomat tersebut dirangkai dengan diskusi yang bersifat edukasi antara kelompok tani, petani, dengan tim ahli di bidang pertanian hortikultura dari produsen benih cap Panah Merah. Sekaligus melakukan temu lapang dengan petani di sentra penanaman tomat di Tampunang Desa Sabah.
Perwakilan dari Panah Merah menampilkan 3 varietas tomat tahan virus sekaligus. Petani diajak langsung untuk melihat tanaman tomat di lahan pada beberapa fase pertumbuhan, sehingga diharapkan dapat menimba dan menerapkan ilmu budidaya yang didapatnya untuk kemajuan petani di daerah asalnya.
Kepala Bagian Bina Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tapin, Wagimin mengatakan, pangan padi beras A sudah surplus. Namun untuk hortikultura khususnya sayuran masih perlu untuk menggerakan potensi-potensi lahan dan juga menggerakan kelembagaan petani, terutama didaerah tertentu di Tapin yang berpotensi untuk dikembangkan tanaman sayuran.
"Di Tapin dinilai masih kekurang tanaman hortikultura seperti sayuran, karena petani di Tapin yang berusaha menanam jenis sayuran masih tergolong kecil sekali. Sebenarnya itu peluang agribisnis dan peluang usaha bagi petani-petani kita khususnya yang menanam sayuran," ujar Wagimin.
Di Tapin tidak hanya tanaman padi, jagung, dan kedelai namun tanaman sayuran harus diperhatikan. Dan tahun ini tanaman sayuran kita kembangkan dengan sungguh-sungguh seperti di Desa Kakaran sudah dikembangkan diatas lahan seluas 10 hektare, dan juga di Tampunang Desa Sabah dikembangkan berbagai macam jenis tanaman sayuran.
“Petani akan terus kita kembangkan, kita bimbing, kita kawal untuk memproduksi sayuran agar keperluan di Tapin tercukupi, karena usaha tani hortikultura jenis sayuran sangat menjanjikan dan sangat menguntungkan bagi petani kita. Apalagi umur tanaman sayuran itu sekitar dua bulan saja sudah bisa produksi, dan dibutuhkan kecangkalan para petani itu sendiri," ujar Wagimin.
Wagimin juga mendunung petani untuk menanam varietas yang sudah tahan terhadap gemini virus dan berproduksi tinggi, karena sejalan dengan program pertanian organik dari pemerintah.
Dikatakan Wagimin, terobosan yang dilakukan oleh Panah Merah dari hasil penelitian dan pengembangan dari sudah mendapatkan varietas-varietas tomat. Seperti jenis tomat yang ditanam di Tampunang adalah Tantyna F1 yang tahan terhadap Gemini virus, tahan layu bakteri, dan toleran terhadap iklim panas. Betafila F1 yang juga tahan virus, berbuah besar dan lebat. Varietas tahan virus ini sudah diproduksi dan secara komersial sudah disebarkan kepada petani di seluruh Indonesia.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Hortikultura Tapin, H Yusriansyah mengaku terkesan dengan acara panen tomat kemarin. "Kalau yang saya hadirikan biasanya panen padi, nah yang ini beda, panen tomat dengan buah yang matang, sehat, dan banyak lagi," ujar Yusriansyah.
Dikatakan Yusriansah, hal ini sesuai dengan visi dan misi pak Bupati Tapin."Kabupaten Tapin memang sudah surplus beras, namun untuk jenis tanaman hortikultura, kita masih tertinggal jauh. Dan pada panen tomat kemarin, jenis tanaman hortikultura ini lebih menjanjikan kedepannya dan sangat potensial dikembangkan di Tapin," ujar Yusriansah.
Terutama disaat musim-musim tidak memungkinkan menanam padi, dan saat itu lahannya bisa ditanami dengan berbagai jenis tanaman hortikultura seperti bawang, melon, tomat, kedelai. “Karena jenis tanaman hortikultura ini pada musim-musim tertentu akan langka, dan harganya juga akan melonjak.(nti/ij/ran)
Sumber : http://www.radarbanjarmasin.co.id/berita/detail/57474/-panen-tomat-dan-tanam-perdana-bawang-merah-di-tampunang.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus