Minggu, 19 Oktober 2014
Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram
Analisa usaha budidaya jamur tiram. | |||||||||||||||
Biaya pembuatan kumbung 10.000 Baglog | Rp | 2.000.000 | |||||||||||||
Biaya pembelian bibit 1.500 X 10.000 | Rp | 15.000.000 | |||||||||||||
Biaya instalasi dan pemasangan pipa air | Rp | 150.000 | |||||||||||||
Biaya pegawai tetap | Rp | 500.000 | |||||||||||||
Listrik | 150.000 | ||||||||||||||
Biaya Transportasi (6 bln) | Rp | 250.000 | |||||||||||||
Biaya Produksi | Rp | 18.050.000 | |||||||||||||
Kemampuan tumbuh jamur setiap baglog | |||||||||||||||
0,4 X 1,80 kg = 0.72 kg/baglog | |||||||||||||||
0,72 X 10.000 = 7200 kg | |||||||||||||||
Jika harga jual jamur tiram di pasar per kilogram Rp.10.000,- | |||||||||||||||
maka Rp.10.000,- x 7.200 kg = Rp.72.000.000,- perolehan kotor penjualan jamur tiram segar | |||||||||||||||
Penghasil Kotor – Biaya Produksi = 72.000.000 – 17.800.000 (Modal THP 2) | |||||||||||||||
Keuntungan bersih (6 bln) = 53.950.000 |
BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI BANJARMASIN
Budidaya Jamur Tiram Di Kalimantan
Untuk Budidaya Jamur
Pertama - Tama yang Harus di Perhatikan Adalah
Untuk Budidaya Jamur
Pertama - Tama yang Harus di Perhatikan Adalah
IKLIM
1. Temperature
Serat (miselium) jamur tiram tumbuh
dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, artinya kisaran
temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, dengan
temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun
memerlukan waktu yang lebih lambat.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh
buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu
antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah tersebut
tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu
pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti
pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang
diperlukan akan lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
2. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu
sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan
terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak
air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract
tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.
Jamur
tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan
air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki
kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas
dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
3. Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh
optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat
tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan
tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal
bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
Akan tetapi, cahaya matahari yang
menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta
ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan
memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan
peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
4. Udara
Jamur tiram putih adalah tanaman
saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa
untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan
oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur
dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh
pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan
abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan
oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan
sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus
diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan
kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur
tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang
terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur
tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
5. Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh
optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH
medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih,
seperti produksi asam organic.
Kondisi asam dapat menyebabkan
pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh
jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH
yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari
jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh
buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal
(pH 6,8-7,0).
MEDIA TANAM
Secara tradisional, di Jepang, bibit
ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan
dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya
modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat
dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji
kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan
air.
1. Nutrisi
Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai
bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas
sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain
diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber
energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan
nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.
2. Kehadiran Mikroorganisme lain
Media tempat tumbuh merupakan sumber
energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat
menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga jamur yang
diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal.
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi
media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari
kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.
KETINGGIAN TEMPAT
Kondisi di atas lebih mudah dicapai
didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya
jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan
dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur, di tempat tinggal
saya Lokbaintan,Banjarmasin Kalimantan Selatan ketinggian daerah nya
kira-kira 750-850 m dpl jadi cukup untuk pembudidayaan.
PEMBIBITAN
Bibit yang dapat digunakan adalah F2,
Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril
karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi
pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box, atau
datang ke tempat kerja saya di Lokbaintan dekat Pasar Terapung,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
ALAT DAN BAHAN
Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, dengan luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
• Dedak halus sebanyak 21 kg
• Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F2sebanyak 3 buah
• Alcohol 95% sebanyak 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah
• Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter
PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
2. Bahan yang sudah ada dicampur
sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai
merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang
dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
• Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
• Tepung jagung 0,6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
• Kapur 3 buah
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke
dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media
harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah
kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk
jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan
dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan
tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam
mengikat.
4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
9. Setelah selesai pengukusan,
media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin
pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman
bibit.
10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:
- Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
- Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
- Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%
- Untuk memudahkan penanaman bibit,
media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit
yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media
yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
- Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
- Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
- Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
- Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
- Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log
media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan
cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.
PENYIMPANAN LOG
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak
tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log
yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang
pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat
dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak
pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di
dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk
menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu
atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring.
Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang
tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.
• Ciri dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus
adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika
dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah
mencapai ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
• Cara Panen
Pengambilan jamur harus
dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat
mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam,
kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
• Periode Panen
Panen dilakukan
setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan
log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
Untuk mengetahui jenis - jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan dibudidayakan silahkan lihat disini: jamur kayu, jamur merang, jamur kuping atau lebih lengkap silahkan Lihat Arsip, Daftar Jamur Daftar Jamur yang Dapat dikonsumsi.
Contact Person : Hamsun
Telp/Hp: 0812-5125-5837 / 0878-1452-7796
SUMBER : http://budidayajamurtiramdibanjarmasin.blogspot.com/
Serat (miselium) jamur tiram tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
2. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
3. Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
4. Udara
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
5. Derajat Keasaman (pH)
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.
Kondisi asam dapat menyebabkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), dapat menyebabkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menyebabkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).
MEDIA TANAM
1. Nutrisi
Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.
2. Kehadiran Mikroorganisme lain
Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi, sehingga jamur yang diharapkan tidak dapat tumbuh dengan optimal.
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut dapat mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.
KETINGGIAN TEMPAT
Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur, di tempat tinggal saya Lokbaintan,Banjarmasin Kalimantan Selatan ketinggian daerah nya kira-kira 750-850 m dpl jadi cukup untuk pembudidayaan.
PEMBIBITAN
Bibit yang dapat digunakan adalah F2, Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box, atau datang ke tempat kerja saya di Lokbaintan dekat Pasar Terapung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
ALAT DAN BAHAN
Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, dengan luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
• Dedak halus sebanyak 21 kg
• Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F2sebanyak 3 buah
• Alcohol 95% sebanyak 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0,5) cm sebanyak 300 buah
• Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter
PEMBUATAN JAMUR TIRAM
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut
1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
• Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
• Tepung jagung 0,6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
• Kapur 3 buah
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:
12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.
PENYIMPANAN LOG
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak
tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log
yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang
pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.
• Ciri dan Umur Panen
Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal saat 2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
• Cara Panen
Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang karena batang yang tersisa dapat mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
• Periode Panen
Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
Untuk mengetahui jenis - jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan dibudidayakan silahkan lihat disini: jamur kayu, jamur merang, jamur kuping atau lebih lengkap silahkan Lihat Arsip, Daftar Jamur Daftar Jamur yang Dapat dikonsumsi.
Contact Person : Hamsun
Telp/Hp: 0812-5125-5837 / 0878-1452-7796
SUMBER : http://budidayajamurtiramdibanjarmasin.blogspot.com/
Rabu, 15 Oktober 2014
Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Berkenaan Turunnya Harga Karet
Harga karet di pasar internasional saat ini tengah mengalami penurunan drastis. Pada 2000, harga karet sempat bertengger hingga US$ 5,7 per kilogram (kg), namun saat ini hanya mencapai US$ 1,6 per kg.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2014) menyatakan "ada tiga hal yang harus segera dilakukan" , yaitu :
Solus Pertama, pemerintah akan mengusulkan agar ITRC ditingkatkan dan dikembangkan jadi Asean Rubber Committee atau Cooperation. "Ada kerja smaa karet alam ASEAN. Jadi nggak hanya 3 negara, tapi bisa masuknya Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar untuk bergabung karet alam kerja sama itu. Tantangan industri karet seimbangkan kebutuhan dengan pasokan. Kalau kelebihan salah satu, dampaknya terasa disektor harga," ungkap Bayu.
Solusi kedua, dengan meningkatkan produktivitas karet rakyat, karena lebih dari 95% karet alam diproduksi oleh petani kecil dan perkebunan rakyat.
Solusi Ketiga
"Nah, kita harus tingkatkan produktivitasnya. Perkebunan di indonesia hanya 600-700 kg per hektar (ha), padahal negara tetanggan 2-3 ton per ha. Ini saya kira tantangan besar yang berlangsung lama. Tapi hasil perlu ditingkatkan," jelas dia.
Beberapa penyebab Harga Karet Dunia Anjlok
Jakarta: Harga karet dunia saat ini terus mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Saat ini harga karet dunia berada pada
kisaran US$ 1,6 per kilogram, turun 400% dari harga karet tertinggi yang
pernah dicapai sebesar US$ 5,7 per kilogram.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi penyebabnya adalah berubahnya struktur produsen karet dunia. Kebijakan karet yang awalnya hanya diintervensi oleh tiga negara pemasok karet terbesar dunia (Thailand, Indonesia, dan Malaysia) di dalam International Tripartit Rubber Committee/Corporarion (ITRC), kini Vietnam sudah mulai menggeser Malaysia dan campur tangan dalam harga karet dunia.
"Tidak hanya Vietnam, negara lain seperti Laos, Kamboja, India, dan Tiongkok juga melakukan hal yang sama karena diklaim telah memproduksi karet dengan jumlah cukup besar," ucap Bayu di kantor Kementerian Perdagangan, Jl Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Indonesia saat ini mengusulkan memperbaiki harga karet dunia dengan membentuk ASEAN Rubber Committee atau Corporation. "Usulan ini memasukan negara-negara di kawasan ASEAN yang memproduksi karet cukup besar bersama-sama untuk membuat kebijakan yang saling menguntungkan. Namun upaya ini masih tertunda karena faktor teknis dari masing-masing negara," ungkap Bayu.
Sangan realistis harga karet dunia itu sebesar US$3-US$3,5 per kilogram. "Proses mengusulkan ITRC ditingkatkan dan dikembangkan menjadi ASEAN Rubber Committee/Corporation artinya ada kerjasama karet alam di ASEAN yang bisa menyertakan Laos, Vietnam, Myanmar. Kita sudah masuk tetapi belum disikapi karena kondisi Thailand seperti itu dan Indonesia juga pemerintahnya akan berganti," papar Bayu.
Sementara itu Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan bahwa penyebab lain anjloknya harga karet dunia adalah kekhawatiran akan pelemahan pertumbuhan Industri Tiongkok yang mengakibatkan menurunnya permintaan karet. Kemudian adanya protes anti-pemerintah di Thailand yang berpotensi menurunkan produksi Januari-Februari 2014 sebesar 10-20 persen.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi penyebabnya adalah berubahnya struktur produsen karet dunia. Kebijakan karet yang awalnya hanya diintervensi oleh tiga negara pemasok karet terbesar dunia (Thailand, Indonesia, dan Malaysia) di dalam International Tripartit Rubber Committee/Corporarion (ITRC), kini Vietnam sudah mulai menggeser Malaysia dan campur tangan dalam harga karet dunia.
"Tidak hanya Vietnam, negara lain seperti Laos, Kamboja, India, dan Tiongkok juga melakukan hal yang sama karena diklaim telah memproduksi karet dengan jumlah cukup besar," ucap Bayu di kantor Kementerian Perdagangan, Jl Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Indonesia saat ini mengusulkan memperbaiki harga karet dunia dengan membentuk ASEAN Rubber Committee atau Corporation. "Usulan ini memasukan negara-negara di kawasan ASEAN yang memproduksi karet cukup besar bersama-sama untuk membuat kebijakan yang saling menguntungkan. Namun upaya ini masih tertunda karena faktor teknis dari masing-masing negara," ungkap Bayu.
Sangan realistis harga karet dunia itu sebesar US$3-US$3,5 per kilogram. "Proses mengusulkan ITRC ditingkatkan dan dikembangkan menjadi ASEAN Rubber Committee/Corporation artinya ada kerjasama karet alam di ASEAN yang bisa menyertakan Laos, Vietnam, Myanmar. Kita sudah masuk tetapi belum disikapi karena kondisi Thailand seperti itu dan Indonesia juga pemerintahnya akan berganti," papar Bayu.
Sementara itu Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan bahwa penyebab lain anjloknya harga karet dunia adalah kekhawatiran akan pelemahan pertumbuhan Industri Tiongkok yang mengakibatkan menurunnya permintaan karet. Kemudian adanya protes anti-pemerintah di Thailand yang berpotensi menurunkan produksi Januari-Februari 2014 sebesar 10-20 persen.
Sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/05/09/240199/harga-karet-dunia-anjlok-400
Langganan:
Postingan (Atom)